Program MBG Bukti Pemerintah Wujudkan Kemakmuran Rakyat

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Moudy Alfiani )*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya menjadi prioritas nasional, tetapi juga simbol nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan kemakmuran bagi rakyat. Sejak diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, program ini telah menyentuh jutaan anak-anak sekolah dasar dan menengah, serta ibu hamil, melalui penyediaan makanan bergizi yang terstandarisasi. Inisiatif tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menunjukkan arah pembangunan yang berpihak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.

banner 336x280

Sorotan terhadap dampak MBG tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari pengamat dan tokoh global. Salah satu yang memberikan perhatian khusus adalah miliarder asal Brasil, Joesley Batista yang dikenal sebagai pemilik JBS (produsen daging terbesar di dunia). Dalam kunjungannya ke Indonesia, ia menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan MBG di Bali dan memberikan apresiasi atas kualitas implementasi program yang menurutnya sangat terorganisir dan memiliki tujuan yang jelas.

Dalam kutipannya, Joesley menyatakan bahwa MBG bukanlah sekadar program sosial biasa, melainkan proyek struktural yang mampu menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, serta meningkatkan kualitas pendidikan dari akar rumput. Ia menambahkan bahwa inisiatif seperti ini adalah manifestasi dari komitmen kepemimpinan yang berpihak pada rakyat. Ia menyerukan bahwa berkat Presiden Prabowo! Rakyat Indonesia sedang menjalani momen kemakmuran yang luar biasa.

Pernyataan Joesley menjadi signifikan mengingat latar belakangnya sebagai tokoh ekonomi penting di Amerika Latin dan penggiat isu keberlanjutan global. Apresiasi dari kalangan bisnis dunia ini mempertegas bahwa langkah Indonesia melalui MBG bukan hanya relevan secara domestik, tetapi juga menjadi model pembangunan sosial yang layak dijadikan contoh bagi negara lain.

Pengakuan terhadap keberhasilan MBG juga datang dari lembaga internasional seperti UNICEF. Dalam forum High-Level Political Forum (HLPF) 2025 yang digelar di New York, Wakil Direktur Eksekutif Kemitraan UNICEF, Kitty van der Heijden, mengutip Indonesia sebagai contoh kepemimpinan kuat dalam memenuhi hak-hak anak dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kitty memuji bagaimana program ini berhasil menjangkau enam juta penerima manfaat dalam waktu enam bulan, dan menargetkan hingga 93 juta anak dan perempuan. Menurutnya, pendekatan multisektoral yang digunakan Indonesia bisa menjadi praktik global yang patut ditiru.

Lebih lanjut, Kitty mengaitkan keberhasilan MBG dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana negara menempatkan potensi anak-anak sebagai fondasi masa depan. Dalam kutipannya, ia menekankan bahwa tidak ada misi yang lebih sejalan dengan mandat UNICEF selain memastikan setiap anak mencapai potensi terbaiknya, dan Indonesia melalui MBG telah menunjukkan arah yang sangat jelas menuju tujuan itu.

Dari dalam negeri, apresiasi datang dari Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung. Dalam kunjungannya ke beberapa dapur MBG di Sulawesi Selatan, ia menyaksikan langsung peningkatan volume pelayanan yang sangat signifikan. Dalam keterangannya, Tamsil mengungkapkan optimisme terhadap target 20 juta penerima manfaat sebelum Hari Kemerdekaan RI ke-80. Ia menilai keberhasilan ini tidak terlepas dari kebijakan anggaran dan komitmen politik Presiden Prabowo, serta kerja keras Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipimpin Dadan Hindayana.

Tamsil menekankan bahwa MBG adalah program baru yang melibatkan infrastruktur dan suprastruktur yang kompleks, namun telah menunjukkan progres di jalur yang tepat. Pihaknya juga mengajak sektor perbankan untuk terlibat dengan menyediakan pembiayaan terhadap ekosistem pendukung MBG. Hal ini menurutnya penting guna memastikan keberlanjutan program sekaligus memperluas dampak ekonomi lokal dari inisiatif ini.

Sementara itu, dukungan terhadap MBG juga semakin kuat dari kalangan filantropi. Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam acara Filantropi Festival 2025 menyebut bahwa potensi dana filantropi di Indonesia melebihi Rp600 triliun. Ia mendorong agar potensi ini bisa turut dimanfaatkan untuk mendukung program-program sosial seperti MBG. Dalam pandangannya, filantropi adalah bentuk cinta sesama manusia, dan bila dikerahkan secara kolektif dapat menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun bangsa.

Dalam kutipannya, Rachmat menyatakan bahwa pemerintah dapat membuat regulasi dan arah kebijakan, namun pelibatan masyarakat adalah kunci utama. Kesadaran kolektif dari masyarakat dan filantropis akan membawa pembangunan yang berkelanjutan. Ia pun mencontohkan bagaimana tokoh-tokoh filantropi di masa lalu telah mendirikan institusi pendidikan yang kini berkembang menjadi pilar pembangunan nasional.

Dengan dukungan lintas sektor dari pemerintah, pelaku usaha, lembaga internasional hingga masyarakat sipil, MBG kini berdiri sebagai simbol baru kemakmuran Indonesia. Program ini tak hanya memperkuat ketahanan gizi nasional, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi, membuka peluang kerja, dan memperkokoh gotong royong lintas elemen bangsa.

Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan MBG sebagai fondasi kemajuan bangsa juga terbukti mendapatkan legitimasi baik dari dalam maupun luar negeri. Saat banyak negara masih mencari formulasi ideal untuk menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, Indonesia justru telah melangkah lebih maju melalui kebijakan yang menempatkan rakyat sebagai pusat pembangunan.

Dengan semangat kolaborasi dan kesungguhan pelaksanaan, MBG telah menjelma menjadi lebih dari sekadar program makan gratis. Ia menjadi gambaran tentang bagaimana negara hadir secara nyata, membawa kemakmuran dari meja makan anak-anak hingga denyut ekonomi lokal, dari kota hingga pelosok negeri. Dalam narasi besar pembangunan Indonesia masa kini, MBG adalah bukti bahwa kesejahteraan bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang kini mulai dirasakan bersama.

)* Penulis merupakan Pengamat Kebijakan Publik

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.