Danantara Pacu Kemajuan UMKM Perempuan Melalui Pendanaan Inklusif

oleh -12 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Rahmat Hidayat )*

Dalam era transformasi ekonomi digital dan pembangunan berkelanjutan, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh perempuan menjadi semakin strategis. Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan UMKM perempuan melalui skema pendanaan yang inklusif dan berkelanjutan. Pendekatan ini bukan hanya mencerminkan keberpihakan terhadap sektor ekonomi akar rumput, tetapi juga menjadi bagian dari strategi nasional dalam mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan penguatan ketahanan sosial masyarakat.

banner 336x280

Danantara memahami bahwa perempuan pelaku UMKM memiliki potensi besar yang selama ini kerap terhambat oleh keterbatasan akses terhadap pembiayaan, pelatihan, dan jaringan pasar. Melalui program pendanaan inklusif, Danantara hadir untuk menjembatani kesenjangan ini dengan cara yang adil, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan. Pendanaan ini tidak semata-mata berupa pembiayaan lunak, tetapi juga menyertakan program pendampingan bisnis, literasi keuangan, serta akses ke teknologi digital yang dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing produk UMKM perempuan di pasar lokal maupun global.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengatakan perempuan memainkan peranan yang sangat penting dalam kemajuan sektor UMKM. Saat ini, sebanyak 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Ini bukan angka yang kecil, ini adalah kekuatan ekonomi yang nyata, dan sudah sepatutnya kita berikan tepuk tangan untuk perempuan Indonesia.

Kemudian keberpihakan Danantara terhadap UMKM perempuan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam praktiknya, program ini membuka ruang partisipasi yang luas bagi perempuan, termasuk di wilayah-wilayah tertinggal dan pelosok nusantara. Dengan mengutamakan pendekatan berbasis komunitas dan mendengarkan langsung kebutuhan para pelaku usaha perempuan, Danantara memastikan bahwa setiap intervensi yang diberikan betul-betul menjawab tantangan yang mereka hadapi di lapangan, mulai dari permodalan, pengemasan produk, hingga pemasaran digital.

Selain itu, keberadaan Danantara juga memberikan dampak psikososial yang signifikan. Perempuan pelaku usaha yang sebelumnya merasa termarjinalkan kini memiliki rasa percaya diri lebih tinggi, mampu mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Tidak sedikit di antara mereka yang kemudian menjadi agen perubahan di komunitasnya, menginspirasi perempuan lain untuk turut serta membangun usaha dan mengambil peran aktif dalam roda perekonomian desa.

Pendanaan inklusif yang digagas Danantara juga didukung oleh kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari lembaga keuangan, pemerintah daerah, hingga organisasi masyarakat sipil. Sinergi ini memastikan bahwa ekosistem yang tercipta bukan hanya menopang pertumbuhan UMKM secara jangka pendek, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang. Dalam konteks ini, Danantara tidak sekadar bertindak sebagai investor, tetapi juga fasilitator dan penggerak transformasi sosial-ekonomi berbasis gender.

Langkah Danantara patut diapresiasi sebagai bentuk inovasi kebijakan investasi publik yang inklusif dan transformatif. Skema pendanaan ini tidak saja mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global sebagai negara yang serius mengembangkan potensi ekonomi berbasis komunitas. Dengan terus memperluas jangkauan program dan menyempurnakan pendekatan yang responsif terhadap kebutuhan perempuan pelaku UMKM, Danantara diharapkan mampu mencetak lebih banyak kisah sukses yang menginspirasi.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi mengatakan pemberdayaan ekonomi perempuan adalah langkah strategis untuk mengurangi kekerasan berbasis gender di Indonesia. Kekerasan terhadap perempuan tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian saja. Ini masalah lintas sektor. Karena itu, sinergi dengan Kementerian UMKM sangat penting. Kalau perempuan kuat secara ekonomi, mereka berdaya dan mandiri, maka rumah tangga akan jauh lebih aman dan sejahtera.

Ke depan, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mendukung dan memperkuat langkah-langkah positif ini. Pemerintah pusat dan daerah dapat mempercepat integrasi program pendanaan inklusif dengan kebijakan daerah, sementara sektor swasta dan perbankan dapat memperluas partisipasi mereka dalam pembiayaan mikro yang berpihak pada perempuan. Media dan akademisi pun memiliki peran penting dalam mengangkat kisah-kisah inspiratif UMKM perempuan serta memberikan masukan untuk penyempurnaan kebijakan.

Upaya Danantara dalam memacu kemajuan UMKM perempuan melalui pendanaan inklusif bukan hanya tentang angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang membangun peradaban yang lebih adil, seimbang, dan berdaya saing. Dengan memberdayakan perempuan sebagai pelaku utama ekonomi lokal, Indonesia tidak hanya menumbuhkan ekonomi dari akar rumput, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemandirian, kesetaraan, dan keberlanjutan yang menjadi fondasi bagi masa depan bangsa yang lebih inklusif.

Melalui visi besar ini, Danantara membuktikan bahwa kebijakan investasi negara dapat menjadi alat pemberdayaan yang kuat ketika dirancang dengan hati, dijalankan dengan empati, dan diarahkan untuk menciptakan perubahan nyata di akar rumput. Ketika UMKM perempuan tumbuh dan berdaya, maka Indonesia bergerak lebih pasti menuju masa depan yang inklusif, adil, dan sejahtera.

)* Penulis adalah pengamat Ekonomi

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.