Danantara Jadi Magnet Investasi Strategis Berbasis Tata Kola Transparan dan Akuntabel

oleh -8 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – Peluncuran Danantara sebagai lembaga pengelola investasi milik negara dinilai berpotensi besar menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonom senior dan pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menilai Danantara bukan sekadar instrumen fiskal, melainkan game changer yang dapat mempercepat aliran investasi, terutama dari luar negeri, ke sektor-sektor strategis di Indonesia.

“Potensinya sangat besar, namun hal mendasar yang perlu diperkuat terlebih dahulu adalah aspek tata kelola atau governance,” ujar Fithra.

banner 336x280

Ia menegaskan, pasar global saat ini menaruh perhatian besar pada transparansi dan akuntabilitas, dua elemen yang justru telah menjadi komitmen Danantara sejak awal peluncurannya.

Danantara diharapkan menjadi jembatan penting untuk menjawab tantangan investasi nasional. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, yang menurut perhitungan Fithra membutuhkan investasi sekitar Rp10 triliun. Namun, kapasitas domestik hanya mampu menyediakan sekitar Rp3 triliun, sehingga dibutuhkan Rp7 triliun tambahan dari investor asing.

“Danantara menjadi wadah penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” tambahnya.

Enam sektor strategis yang menjadi prioritas investasi mencakup energi, teknologi informasi dan komunikasi, perumahan, transportasi, sanitasi air, dan sumber daya air. Di antara sektor-sektor tersebut, energi terbarukan dinilai sangat potensial karena meningkatnya ketertarikan investor dari Eropa dan Tiongkok, seiring menjauhnya Amerika Serikat dari agenda hijau di bawah pemerintahan Donald Trump.

Menjawab kebutuhan perumahan nasional, misalnya, pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta unit per tahun. Namun, APBN hanya mampu membiayai sekitar 257 ribu unit.

“Investor asing seperti Qatar telah menyatakan komitmen membangun 1 juta rumah. Ini adalah bukti konkret peran Danantara dalam menarik investasi strategis,” jelas Fithra.

Dari sisi transparansi, Danantara disebut memiliki sistem pengawasan berlapis yang melibatkan BPK, BPKP, KPK, Kejaksaan, Polri, hingga auditor independen.

“Danantara ini ibarat akuarium, semua aktivitasnya transparan dan terbuka,” katanya menegaskan.

Lebih lanjut, Danantara juga menjalankan fungsi ganda sebagai lembaga investasi sekaligus pembangunan, mirip lembaga keuangan pembangunan di negara maju. Tantangannya adalah menciptakan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan manfaat sosial. Fithra bahkan mendukung jika Danantara mulai berinvestasi di sektor padat karya seperti pengelolaan sampah, yang terbukti berdampak sosial luas dan memiliki potensi ekonomi besar.

Mengenai reaksi pasar terhadap peluncuran Danantara, termasuk turunnya IHSG, Fithra menilai hal tersebut merupakan respons normal di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.

“Indonesia justru menjadi cahaya di tengah kegelapan. Stabilitas kita lebih baik dibanding banyak negara besar lainnya,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.