Transisi Energi Surya Wujudkan Swasembada Energi dan Kesempatan Kerja Baru

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Muhammad Reza Wibisono )*

Indonesia saat ini berada pada momentum penting untuk mewujudkan kemandirian energi melalui pemanfaatan sumber daya terbarukan, khususnya energi surya. Transisi ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi hijau. Dengan potensi sinar matahari yang berlimpah, Indonesia memiliki modal strategis untuk menjadikan energi surya sebagai pilar utama kemandirian energi sekaligus sarana menciptakan lapangan kerja baru.

banner 336x280

Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Ditjen (EBTKE) Kementerian ESDM, Andriyah Feby Misna, menyampaikan bahwa hingga semester I 2025 pemanfaatan PLTS atap telah mencapai 495 megawatt peak (MWp) dari sekitar 10.700 pelanggan PLN. Menurutnya, masih terdapat pipeline pengajuan PLTS atap yang belum terealisasi, sehingga peluang untuk mencapai target 1 gigawatt pada akhir 2025 masih terbuka lebar. Ia menekankan bahwa antusiasme masyarakat dan dunia usaha cukup tinggi, namun diperlukan dukungan regulasi, insentif fiskal, serta pembiayaan yang inklusif agar perkembangan energi surya dapat lebih optimal.

Andriyah menambahkan bahwa pemerintah terus menyempurnakan kebijakan guna mendorong percepatan realisasi energi surya. Langkah-langkah yang ditempuh meliputi penyederhanaan aturan, pemberian insentif, hingga penyediaan skema pembiayaan yang lebih terjangkau. Upaya ini diharapkan mampu memperluas partisipasi masyarakat, mulai dari rumah tangga, UMKM, hingga sektor industri besar.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, Prof. Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 3.600 gigawatt (GW), dengan sekitar 1.700 GW di antaranya bersumber dari tenaga surya. Menurutnya, energi surya merupakan tulang punggung dalam upaya mencapai net zero emission sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Ditegaskannya bahwa pemanfaatan energi bersih tidak hanya menjadi wacana, melainkan agenda strategis yang mampu mengurangi ketergantungan impor energi serta memperkuat posisi Indonesia di kancah energi global.

Purnomo juga menekankan bahwa keberhasilan transisi energi membutuhkan konsistensi kebijakan dan sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat menjadi faktor penting agar pengembangan energi surya dapat berkelanjutan. Menurutnya, stabilitas regulasi merupakan syarat utama agar Indonesia mampu tampil sebagai pusat energi hijau di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Strategi dan Tata Kelola Hilirisasi Kementerian Investasi/BKPM, Ahmad Faisal Suralaga, menyampaikan bahwa peluang investasi di sektor energi surya masih sangat luas. Dari keseluruhan potensi energi terbarukan, tenaga surya menjadi komponen terbesar sekaligus paling menjanjikan untuk dikembangkan secara cepat. Menurutnya, dengan dukungan regulasi dan keterlibatan investor, pembangunan infrastruktur PLTS dapat dipercepat, tidak hanya untuk penyediaan listrik, tetapi juga sebagai pendorong terciptanya lapangan kerja baru di berbagai daerah.

Ahmad juga menegaskan bahwa investasi energi surya membawa multiplier effect yang signifikan. Dampaknya mencakup tumbuhnya industri pendukung, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, hingga berkembangnya wilayah-wilayah baru sebagai pusat ekonomi berbasis energi hijau. Ia menekankan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, melainkan juga produsen serta pelaku utama dalam rantai nilai energi bersih dunia.

Dampak positif transisi energi surya terhadap penciptaan lapangan kerja kini mulai terlihat nyata. Mulai dari industri panel surya, rantai pasok logistik, instalasi, hingga layanan pemeliharaan, kebutuhan tenaga kerja terus meningkat. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun ekosistem ekonomi hijau berbasis energi bersih yang ramah lingkungan sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.

Selain itu, pemanfaatan PLTS juga memperkuat pemerataan energi di wilayah terpencil. Pergantian dari genset berbahan bakar minyak ke pembangkit tenaga surya memungkinkan masyarakat desa menikmati listrik yang lebih murah, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Kondisi ini menjadi bukti nyata bahwa energi surya tidak hanya dinikmati masyarakat perkotaan, melainkan juga menghadirkan keadilan energi hingga ke pelosok negeri.

Di sisi lain, sektor swasta semakin aktif mengadopsi PLTS sebagai bagian dari strategi keberlanjutan. Implementasi PLTS di kawasan industri dan pertambangan memperlihatkan bahwa energi bersih dapat mendukung produktivitas sekaligus menekan jejak karbon. Kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam memperluas adopsi energi surya secara nasional.

Transisi energi surya juga membuka peluang strategis di tingkat internasional. Dengan cadangan potensi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi eksportir teknologi energi bersih serta tenaga kerja terampil di bidang energi terbarukan. Hal ini tidak hanya memperkuat peran Indonesia secara regional, tetapi juga membuka pasar baru di tengah persaingan global menuju ekonomi hijau.

Kesadaran publik terhadap pentingnya energi surya pun terus meningkat. Kampanye pemerintah, edukasi melalui proyek percontohan, serta pemberitaan positif di media berperan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat. Dengan semakin tingginya kesadaran ini, transisi energi tidak hanya menjadi agenda pemerintah, tetapi juga gerakan kolektif seluruh elemen bangsa.

Pada akhirnya, transisi energi surya merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk mandiri energi sekaligus membuka kesempatan kerja baru. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, investor, dan masyarakat, energi surya dapat menjadi tonggak sejarah perjalanan bangsa menuju kemandirian energi. Transformasi ini tidak hanya menjawab tantangan masa kini, tetapi juga menghadirkan warisan berharga berupa lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih tangguh bagi generasi mendatang.

)* Penulis Merupakan Pengamat Kebijakan Publik

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.