Tindakan Tegas di Lanny Jaya, Bukti Negara Tidak Toleransi Teror OPM

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Loa Murib

Keberhasilan TNI melumpuhkan Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya, menjadi bukti nyata bahwa negara tidak pernah memberi ruang bagi aksi teror kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Operasi yang dilaksanakan di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada Selasa 5 Agustus, menegaskan bahwa keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah prioritas yang tidak bisa ditawar. Mayer Wenda, yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014, memiliki rekam jejak panjang keterlibatan dalam berbagai aksi kekerasan, mulai dari penyerangan Mapolsek Pirime pada 2012 hingga aksi penembakan terhadap aparat keamanan.

banner 336x280

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa tindakan tegas yang diambil terhadap kelompok bersenjata OPM telah sesuai prosedur hukum. Langkah ini hanya dilakukan terhadap pihak yang melakukan perlawanan bersenjata atau mengancam keselamatan masyarakat dan aparat keamanan. Keberhasilan operasi ini tidak hanya menandai berakhirnya jejak kekerasan Mayer Wenda, tetapi juga menunjukkan komitmen aparat dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat Papua, khususnya menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Selain Mayer Wenda, aparat TNI sebelumnya juga berhasil melumpuhkan tiga anggota OPM dalam operasi di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, pada 31 Juli. Salah satu di antaranya adalah Ado Wanimbo, Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu, yang masuk DPO sejak 2018. Operasi tersebut berhasil mengembalikan satu pucuk senjata SS2 V4 milik prajurit TNI yang gugur pada 2019, beserta berbagai barang bukti lain yang menunjukkan keterlibatan kelompok ini dalam aksi kekerasan bersenjata.

Mayjen TNI Lucky Avianto menyatakan bahwa keamanan masyarakat Papua adalah prioritas utama. Oleh karena itu, setiap ancaman yang berpotensi mengganggu kedamaian akan ditindak secara tegas dan terukur. Prinsip ini menjadi landasan dalam setiap operasi, di mana setiap langkah aparat dilaksanakan dengan profesionalisme dan berpedoman pada hukum yang berlaku. Dengan demikian, tindakan TNI di Lanny Jaya bukanlah sekadar aksi militer, melainkan upaya komprehensif untuk memastikan keberlangsungan kehidupan damai di tanah Papua.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini adalah bukti bahwa prajurit TNI siap melindungi masyarakat Papua dari ancaman kelompok separatis. Setiap tindakan dilakukan dengan mengedepankan keselamatan warga sipil, sekaligus menjaga kehormatan dan kedaulatan negara. Profesionalisme aparat terlihat dari cara penindakan yang terukur, meskipun menghadapi perlawanan bersenjata dari pihak lawan.

Rekam jejak Mayer Wenda menjadi alasan kuat dilakukannya operasi ini. Selain penyerangan Mapolsek Pirime, ia terlibat dalam pembunuhan anggota Polri di Tolikara pada 2012, serta penghadangan patroli aparat di Lanny Jaya pada 2014. Setelah sempat menghilang, ia kembali memperkuat sayap bersenjata OPM dengan memegang posisi strategis. Aksi-aksi tersebut menimbulkan ketakutan dan keresahan bagi masyarakat, sehingga penegakan hukum menjadi langkah mutlak demi memutus rantai teror.

Keberhasilan ini memiliki makna strategis bagi keamanan Papua. Selain mengurangi kekuatan OPM, operasi ini juga menjadi pesan tegas bahwa pemerintah tidak akan membiarkan adanya wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata. Penindakan terhadap tokoh-tokoh kunci OPM diharapkan dapat melemahkan struktur komando mereka dan mengurangi eskalasi kekerasan di lapangan.

Lebih jauh, operasi di Lanny Jaya memperlihatkan sinergi antarunit TNI dalam menjalankan tugas. Dari penyergapan yang berhasil hingga pengamanan barang bukti, setiap langkah diambil untuk mendukung proses hukum selanjutnya. Barang bukti yang diamankan, seperti senjata api, amunisi, hingga dokumen pribadi, akan menjadi materi penting dalam mengungkap jaringan dan aktivitas kelompok ini secara lebih luas.

Dalam konteks yang lebih luas, tindakan tegas terhadap OPM merupakan bentuk perlindungan negara terhadap seluruh warganya, tanpa memandang lokasi geografis. Papua, sebagai bagian integral dari NKRI, memiliki hak yang sama untuk merasakan keamanan dan ketertiban. Oleh sebab itu, setiap ancaman terhadap kedamaian di wilayah ini akan dihadapi dengan langkah yang tegas namun tetap berlandaskan hukum.

Momentum keberhasilan operasi ini sebaiknya diiringi dengan langkah lanjutan, yakni penguatan kehadiran negara dalam bidang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Keamanan yang tercipta akan lebih kokoh jika didukung oleh peningkatan taraf hidup, pendidikan, dan kesempatan ekonomi bagi warga setempat. Dengan demikian, akar masalah yang sering dimanfaatkan kelompok separatis untuk merekrut anggota baru dapat ditekan secara signifikan.

Tindakan di Lanny Jaya menjadi pengingat bahwa negara memiliki kapasitas dan kemauan untuk menghadapi setiap ancaman terhadap kedaulatan. Keberhasilan ini adalah kombinasi dari ketegasan, profesionalisme, dan komitmen menjaga keselamatan rakyat. Pesan yang disampaikan jelas: tidak ada toleransi terhadap teror dan kekerasan bersenjata di bumi Papua. Dengan langkah yang konsisten dan terukur, diharapkan perdamaian yang hakiki dapat terwujud di wilayah ini, sekaligus memperkuat persatuan bangsa di bawah naungan Merah Putih.

*Penulis Adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.