Sukses Lawatan ke Berbagai Negara, Presiden Prabowo Dorong Kemajuan dan Pemerataan Ekonomi Nasional

oleh -7 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Janu Farid Kesar )*

Presiden Prabowo Subianto berhasil memanfaatkan kunjungan kerja ke lima negara, yaitu Tiongkok, Brasil, Amerika Serikat, Peru, dan Inggris, untuk mendorong investasi strategis yang berdampak pada kemajuan ekonomi daerah.

banner 336x280

Lawatan yang berlangsung selama dua pekan tersebut menghasilkan komitmen investasi senilai total 18,5 miliar dolar AS, yang akan menjadi modal penting dalam mempercepat pembangunan di berbagai sektor prioritas di Indonesia.

Keberhasilan Presiden Prabowo dalam menggaet investasi dari berbagai negara melalui kunjungan kerjanya selama dua pekan tersebut menjadi salah satu upaya Kepala Negara untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah.

Keberhasilan diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 tersebut mempertegas posisinya sebagai kepala negara yang mampu menjembatani kebutuhan nasional dengan peluang internasional.

Dalam pertemuannya dengan para pemimpin perusahaan di Inggris, Presiden Prabowo memperoleh komitmen investasi sebesar 8,5 miliar dolar AS. Angka tersebut mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia. Presiden menilai bahwa kepercayaan global ini tidak lepas dari komitmen pemerintah dalam menjaga tata kelola yang bersih dan efisien.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang turut mendampingi dalam lawatan tersebut, menjelaskan bahwa sektor-sektor prioritas seperti transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan menjadi daya tarik utama bagi investor.

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan dalam bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) dan kesehatan menjadi salah satu fokus utama yang direspon positif oleh pelaku usaha. Hal itu menunjukkan bahwa investasi tidak hanya diarahkan untuk kepentingan nasional, tetapi juga untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia di daerah-daerah.

Kepala Negara juga menunjukkan pendekatan diplomasi multi-track yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pengusaha Indonesia, untuk menjalin kerja sama strategis dengan para mitra internasional.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, ditambah transisi pemerintahan yang damai, meningkatkan kepercayaan investor. Ia menyebutkan bahwa momentum tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan bersama perusahaan yang sudah menyatakan minatnya.

Pendekatan multi-track tersebut tidak hanya mengandalkan hubungan antarnegara (government-to-government) tetapi juga mengintegrasikan hubungan antara pemerintah dan sektor bisnis (government-to-business).

Hal tersebut dianggap sebagai langkah cerdas yang dapat memberikan dampak langsung pada pembangunan daerah. Dengan keterlibatan sektor swasta, ekosistem investasi menjadi lebih inklusif, memberikan peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang berkembang.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menyoroti bahwa total komitmen investasi sebesar Rp294 triliun menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia. Ia menilai, jumlah tersebut melampaui ekspektasi dan akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi domestik.

Menurutnya, kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka lima persen menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan investor di tengah tantangan global seperti fragmentasi perdagangan dan eskalasi geopolitik.

Lawatan Presiden RI kedelapan tersebut juga membuka peluang kerja sama baru di sektor energi bersih, industri hilir, serta pengembangan teknologi. Di Brasil dan Peru, diskusi mengenai transisi energi menjadi fokus utama, sedangkan kunjungan ke Tiongkok menghasilkan penguatan kerja sama dalam hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Semua hasil ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo mampu membawa Indonesia menjadi pusat perhatian di panggung internasional.

Selain dampak ekonomi nasional, komitmen investasi tersebut diproyeksikan akan memberikan manfaat langsung bagi daerah. Infrastruktur yang lebih baik, peningkatan layanan kesehatan, serta akses pendidikan berkualitas akan menjadi prioritas yang didorong oleh investasi ini.

Dengan dukungan pemerintah yang bersih dan efisien, manfaat investasi dapat dirasakan secara merata di seluruh penjuru negeri, termasuk daerah-daerah yang selama ini menghadapi kesenjangan pembangunan.

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kepercayaan global terhadap Indonesia merupakan hasil dari upaya bersama seluruh elemen bangsa. Stabilitas politik, transparansi tata kelola, serta dukungan masyarakat menjadi pondasi kuat yang menarik minat investor untuk menjalin kerja sama jangka panjang.

Sebagai pemimpin bangsa yang juga merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Indonesia dengan pendekatan strategis dan visioner.

Dengan hasil yang telah dicapai dari lawatan kerja tersebut, diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 tersebut tidak hanya memberikan dampak pada level nasional, tetapi juga menyentuh aspek-aspek yang menjadi kebutuhan utama masyarakat daerah.

Infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan menjadi sektor yang mendapatkan perhatian utama, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Keberhasilan lawatan kerja tersebut menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang solid, stabilitas nasional, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dapat menjadi daya tarik utama bagi investasi global.

Melalui langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bahwa diplomasi ekonomi yang inklusif dapat menjadi alat yang efektif dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah, sehingga cita-cita pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat terwujud.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.