Sinergi BUMD dan Lembaga Pendidikan Dukung Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Masyarakat

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Adnan Ramdani )*

Dalam upaya membangun kemandirian dan ketahanan ekonomi bangsa, sinergi antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga pendidikan memegang peran krusial. Kolaborasi strategis ini tidak hanya memperkuat ekosistem ekonomi lokal, tetapi juga menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi modern yang mampu menjadi pilar ekonomi masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari sinergi ini adalah dukungan terhadap Koperasi Merah Putih, sebuah gerakan ekonomi rakyat yang mengedepankan nilai gotong royong, kemandirian, dan keberlanjutan.

banner 336x280

Koperasi Merah Putih lahir dari semangat untuk menghadirkan koperasi yang tidak hanya sekadar wadah simpan pinjam atau distribusi barang, melainkan sebagai ekosistem ekonomi baru yang berbasis nilai-nilai Pancasila. Di sinilah BUMD dan lembaga pendidikan dapat berperan besar sebagai katalisator. BUMD, sebagai representasi pemerintah daerah dalam bidang usaha, memiliki sumber daya dan jaringan yang dapat memperkuat infrastruktur koperasi. Sementara itu, lembaga pendidikan hadir sebagai penghasil SDM unggul dan pusat inovasi yang bisa mengakselerasi profesionalisasi koperasi.

Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Heri Hermansyah mengatakan pihaknya mendukung penuh adanya sinergi BUMD dan Koperasi Merah Putih sebagai pilar ekonomi dalam membangun desa. Selain itu, UI juga berkomitmen untuk menjadi katalisator perubahan yang nyata bagi desa-desa di Indonesia, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun kapasitas kelembagaan dan ekonomi masyarakat.

Sinergi ini memiliki dimensi strategis yang sangat luas. Di satu sisi, BUMD dapat memanfaatkan potensi koperasi untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, terutama masyarakat bawah yang kini mulai terjangkau layanan ekonomi formal melalui peran koperasi. Dengan menggandeng koperasi, BUMD dapat menjalankan program CSR yang lebih tepat sasaran, sekaligus memperluas distribusi produk atau jasa daerah. Di sisi lain, koperasi juga mendapat dukungan modal, akses pasar, dan legitimasi hukum yang lebih kuat melalui kemitraan ini.

Lembaga pendidikan memainkan peran pelengkap yang sangat penting. Sebagai institusi pencetak generasi masa depan, perguruan tinggi maupun sekolah vokasi dapat memberikan kontribusi nyata melalui riset, pelatihan, dan pendampingan manajerial kepada koperasi. Dalam jangka panjang, hal ini akan meningkatkan kapasitas manajerial koperasi, memperkuat tata kelola, serta mendorong transformasi koperasi dari sekadar usaha tradisional menjadi entitas ekonomi modern yang efisien dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Contoh konkret dari kolaborasi ini dapat berupa program magang mahasiswa di koperasi binaan BUMD, pelatihan keuangan digital untuk anggota koperasi, serta riset kolaboratif untuk menciptakan model bisnis koperasi yang berkelanjutan. Tak hanya itu, kurikulum pendidikan juga bisa diselaraskan dengan kebutuhan riil di lapangan melalui studi kasus koperasi yang diintegrasikan dalam pembelajaran. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam membangun ekonomi kerakyatan.

Dalam konteks pembangunan daerah, Koperasi Merah Putih menjadi simbol sinergi yang ideal antara pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan. Melalui koperasi ini, masyarakat tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif berkontribusi. Ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi salah satu prioritas utama.

Sementara itu, Asisten Deputi Ketahanan Desa dan Perdesaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Suwatin mengatakan integrasi kelembagaan antara BUMD dan Koperasi Merah Putih merupakan langkah konkret dalam membangun sistem ekonomi desa yang inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman. Dengan tata kelola yang baik dan inovasi berkelanjutan, kedua entitas ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa yang Tangguh

BUMD kini semakin menyadari bahwa koperasi adalah mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Dukungan BUMD bisa berupa penyediaan fasilitas usaha, penyertaan modal, hingga integrasi rantai pasok. Ketika koperasi mampu menjadi bagian dari ekosistem bisnis daerah, maka keberlanjutan ekonomi lokal akan semakin terjamin.

Selain itu, lembaga pendidikan harus terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Pembelajaran kewirausahaan, ekonomi digital, dan manajemen koperasi perlu ditanamkan sejak dini, tidak hanya secara teoritis tetapi juga praktis. Kerja sama dengan BUMD dan koperasi dapat memberikan pengalaman lapangan yang sangat berharga bagi mahasiswa, sekaligus mencetak pemimpin-pemimpin muda yang paham akar rumput dan memiliki semangat membangun dari bawah.

Sinergi yang positif ini harus terus diperkuat dengan kebijakan yang mendukung. Pemerintah daerah bisa menginisiasi forum koordinasi antara BUMD, lembaga pendidikan, dan koperasi untuk merumuskan program-program kolaboratif secara berkelanjutan. Dengan adanya regulasi dan fasilitasi yang tepat, kolaborasi ini akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas.

Pada akhirnya, keberhasilan Koperasi Merah Putih sebagai pilar ekonomi masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan internal koperasi itu sendiri, tetapi juga oleh kemampuan kita semua dalam membangun ekosistem yang mendukung. Sinergi BUMD dan lembaga pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan ekosistem tersebut. Dengan semangat kolaborasi, gotong royong, dan inovasi, koperasi Indonesia siap menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang mandiri dan berdaya saing.

)* Penulis adalah pengamat ekonomi

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.