Oleh: Bara Winatha*)
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis promotif dan preventif melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini merupakan bagian dari upaya strategis nasional dalam memperluas akses pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan masyarakat pedesaan. CKG hadir sebagai bentuk nyata gerakan kolektif menuju masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit. Program ini merupakan implementasi dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan sistem kesehatan nasional yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.
Pendiri Gates Foundation, Bill Gates, mengatakan bahwa langkah-langkah konkret pemerintah Indonesia dalam sektor kesehatan layak mendapat apresiasi global. Ia menilai bahwa program-program seperti CKG menjadi fondasi penting dalam mendorong masyarakat hidup sehat, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi beban penyakit tidak menular dan meningkatkan kualitas hidup.
Gates juga memuji keterlibatan aktif pemerintah Indonesia dalam penguatan sistem kesehatan melalui adopsi vaksin baru serta program pemenuhan gizi ibu hamil. Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dalam menangani isu-isu kesehatan masyarakat, mulai dari peluncuran vaksin hingga program suplemen bagi ibu hamil. Ia menambahkan bahwa inisiatif semacam CKG akan semakin memperluas cakupan deteksi dini terhadap berbagai penyakit dan menjadi investasi jangka panjang dalam kesehatan nasional.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa program CKG merupakan bentuk pelayanan negara kepada rakyat. Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya untuk masyarakat di perkotaan, tetapi juga harus menjangkau seluruh pelosok Indonesia, termasuk daerah pedalaman dan terpencil. Menkes mendorong seluruh pemerintah daerah untuk bersinergi dalam menyukseskan program ini.
Ia mencontohkan capaian Provinsi Jawa Tengah yang menyumbang hampir 40 persen dari total realisasi nasional program CKG. Hal ini disebutnya sebagai bukti bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, maka pemerataan layanan kesehatan dapat benar-benar terealisasi. Masyarakat diimbau agar memanfaatkan kesempatan ini, karena layanan tersebut tidak dipungut biaya dan bisa diakses secara langsung melalui puskesmas maupun aplikasi digital milik Kementerian Kesehatan.
Ketua Tim Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Nur Laila S.Kep, NS, M.Kes, mengatakan bahwa banyak masyarakat masih menunda cek kesehatan karena takut, merasa belum perlu, atau terlalu sibuk. Anggapan seperti itu perlu diluruskan, karena banyak penyakit serius tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Program CKG ini merupakan solusi konkret dan terjangkau bagi masyarakat untuk mengenali kondisi kesehatannya secara rutin.
Pemeriksaan kesehatan pada program ini mampu mendeteksi dini penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, kolesterol tinggi, bahkan gangguan organ vital lainnya. Masyarakat bisa menghemat biaya besar yang biasanya dikeluarkan untuk pemeriksaan mandiri, yang bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah, hanya dengan memanfaatkan layanan CKG yang sepenuhnya ditanggung negara.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang paling agresif dalam menjalankan program ini. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyampaikan bahwa keberhasilan capaian di provinsinya tidak lepas dari dukungan kepala daerah dan komitmen tenaga kesehatan di lapangan. Ia menyebut bahwa para tenaga kesehatan secara aktif menyosialisasikan manfaat program ini ke masyarakat dari rumah ke rumah maupun melalui berbagai kegiatan sosial.
Program ini juga terintegrasi dengan platform digital melalui aplikasi Satu Sehat Mobile dan WhatsApp resmi Kementerian Kesehatan, yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar dan memperoleh informasi mengenai lokasi dan jadwal layanan. Hal ini menjadi bagian dari transformasi sistem layanan kesehatan berbasis teknologi, yang bertujuan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama generasi muda yang lebih terbiasa dengan sistem digital. Pelibatan teknologi juga diharapkan dapat meningkatkan akurasi data kesehatan nasional serta memudahkan proses evaluasi dan pemantauan.
Gerakan hidup sehat yang digencarkan melalui program ini diharapkan akan membentuk budaya baru di tengah masyarakat, yakni kesadaran bahwa kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari semua elemen, termasuk keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Program Cek Kesehatan Gratis menjadi instrumen penting untuk membangun ekosistem sehat yang berkelanjutan, dengan mendorong masyarakat untuk rutin mengecek kondisi tubuh mereka dan mengambil langkah preventif sedini mungkin.
Apresiasi dari tokoh global seperti Bill Gates terhadap upaya Indonesia dalam memperkuat layanan kesehatan menambah bobot pentingnya program ini di mata dunia. Gates melihat bahwa keterlibatan Indonesia dalam inovasi vaksinasi, penanganan malnutrisi, dan penguatan layanan kesehatan primer menjadi model yang bisa diadopsi oleh negara lain. Ia menilai bahwa kolaborasi lintas sektor, seperti yang dilakukan antara pemerintah Indonesia dan Gates Foundation, membuka peluang besar untuk memperluas dampak sosial dan mempercepat pencapaian target-target kesehatan global.
Melalui program CKG, Indonesia menunjukkan bahwa pembangunan sektor kesehatan dapat menjadi upaya dalam pencegahan, edukasi, dan perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih baik. Pendekatan ini sejalan dengan arah baru pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan kualitas hidup manusia dan ketahanan sosial di tengah tantangan global. Program ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan sejahtera.
*)Penulis merupakan pengamat sosial dan kemasyarakatan