Presiden Prabowo Pimpin Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Pangan

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Ardiansyah Pawirojoyo*)

Ketahanan pangan adalah salah satu fondasi terpenting bagi kedaulatan sebuah bangsa. Tanpa ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas, sebuah negara akan selalu berada dalam posisi rentan, baik terhadap gejolak pasar global maupun perubahan iklim. Presiden Prabowo Subianto menyadari sepenuhnya bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar jargon politik, melainkan kebutuhan strategis yang harus diwujudkan secara nyata. Oleh karena itu, salah satu prioritas utama pemerintahannya adalah mewujudkan program swasembada pangan dengan dukungan penuh dari pembangunan dan penguatan infrastruktur yang terintegrasi.

banner 336x280

Visi swasembada pangan di era Presiden Prabowo menempatkan petani sebagai ujung tombak sekaligus penerima manfaat utama. Namun, beliau juga memahami bahwa petani tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan ekosistem yang memadai. Infrastruktur, baik fisik maupun nonfisik, menjadi tulang punggung yang memungkinkan setiap tahapan produksi pangan berjalan efisien, mulai dari proses pengolahan lahan, distribusi benih, irigasi, panen, hingga pemasaran hasil pertanian. Infrastruktur bukan hanya jalan dan jembatan, tetapi juga mencakup bendungan, gudang penyimpanan modern, fasilitas pengeringan gabah, jaringan transportasi logistik, hingga teknologi digital yang membantu petani mengakses informasi harga dan cuaca.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun infrastruktur irigasi modern sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan swasembada. Sistem irigasi yang efisien akan memastikan air tersedia sepanjang tahun, mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan atau banjir. Pemerintah berkomitmen merehabilitasi ribuan kilometer saluran irigasi yang selama ini terbengkalai serta membangun embung dan bendungan baru di daerah-daerah strategis. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memperluas area tanam yang selama ini tergantung pada curah hujan musiman.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengatakan pihaknya terus memperkuat dukungan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendorong swasembada pangan nasional, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu infrastruktur strategis yang menjadi penopang ketahanan pangan di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Bendungan Sermo di Kabupaten Kulon Progo.

Bendungan Sermo merupakan salah satu bukti nyata bagaimana infrastruktur yang terawat dengan baik mampu menjadi tulang punggung ketahanan pangan, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Pemanfaatan Bendungan Sermo telah memberikan manfaat untuk meningkatkan pola tanam petani dari sebelumnya 215% menjadi 273%, sehingga produksi padi di wilayah layanan mencapai 49.087 ton gabah kering panen (GKP) atau setara 41.723 ton gabah kering giling (GKG) setiap tahunnya, dengan produktivitas rata-rata 6,04 ton/hektare.

Selain itu, Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya siap mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025. Pihaknya juga mengatakan perbaikan infrastruktur irigasi akan menjadi prioritas karena menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan masa tanam.

Dalam perspektif lebih luas, strategi ini adalah bagian dari visi kedaulatan nasional. Negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri akan lebih mandiri dalam mengambil keputusan politik dan ekonomi, tanpa tekanan dari pihak luar. Dengan swasembada yang ditopang oleh infrastruktur kokoh, Indonesia akan memiliki ketahanan yang tangguh menghadapi krisis global, seperti lonjakan harga pangan dunia atau gangguan rantai pasok internasional.

Pemerintah juga memastikan bahwa keberhasilan strategi ini tidak hanya diukur dari hasil produksi, tetapi juga dari peningkatan kesejahteraan petani. Program pendampingan teknis, penyuluhan berkelanjutan, serta kemudahan akses terhadap pembiayaan menjadi prioritas agar petani dapat mengelola lahan secara optimal dan berkelanjutan. Dengan kombinasi dukungan fisik dan nonfisik ini, potensi pertanian lokal dapat berkembang maksimal, menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim maupun dinamika pasar.

Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah produksi pangan, tetapi juga dari meningkatnya kesejahteraan petani, terjaganya stabilitas harga, dan tersedianya pangan bergizi untuk seluruh rakyat. Presiden Prabowo mengajak semua pihak, pemerintah daerah, swasta, akademisi, hingga masyarakat umum, untuk bergotong royong mewujudkan ketahanan pangan. Infrastruktur hanyalah alat, sementara kerja sama dan kesadaran kolektif adalah jiwa yang menggerakkannya.

Ketahanan pangan adalah kunci masa depan Indonesia yang mandiri dan berdaya saing. Infrastruktur pertanian yang kuat adalah fondasi, dari irigasi modern hingga cetak sawah berbasis teknologi, yang menegaskan bahwa program swasembada pangan adalah prioritas nyata dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Semuanya harus terus bersatu mendukung tekad ini. Dengan kerja sama, investasi, dan keberanian berinovasi, Indonesia akan menjadi lumbung pangan sejati, yang menjamin kesejahteraan generasi mendatang dan merekatkan kedaulatan pangan kita.

Dengan komitmen yang kuat, strategi yang tepat, dan pembangunan infrastruktur yang merata, mimpi swasembada pangan Indonesia bukanlah hal yang mustahil. Justru, di tangan kepemimpinan yang tegas dan visioner seperti Presiden Prabowo, swasembada pangan dapat menjadi kenyataan yang membawa Indonesia melangkah sebagai bangsa yang berdaulat, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di panggung dunia.

)* Penulis adalah Pengamat Kebijakan Publik

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.