Oleh : Gita Oktaviani )*
Keberhasilan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 mencerminkan kemajuan demokrasi lokal di Indonesia. Pemilu tingkat daerah ini melibatkan berbagai wilayah, menunjukkan keberhasilan sinergitas antara lembaga penyelenggara, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mencatat, keberhasilan ini mencerminkan semakin dewasanya demokrasi di tingkat lokal.
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menyatakan tahapan Pilkada Serentak 2024 berjalan sesuai rencana meski menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya seperti adanya gangguan keamanan di Mamberamo Tengah dan bencana banjir di Sumatera Utara menjadi hambatan yang mampu diatasi dengan koordinasi lintas sektor. Secara keseluruhan, partisipasi pemilih mencapai 71%, mencerminkan antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka.
KPU RI mengapresiasi peran pemerintah daerah dalam menyediakan anggaran memadai serta memastikan kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi setiap 5 tahunan itu. Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyoroti pentingnya stabilitas keamanan selama proses berlangsung.
Ia menilai keberhasilan menjaga situasi kondusif merupakan bukti kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Stabilitas tersebut juga menjadi modal utama untuk membangun kepercayaan publik terhadap institusi penyelenggara pemilu.
Penyelenggaraan Pilkada 2024 mencerminkan konsolidasi politik yang semakin baik dibandingkan Pilkada sebelumnya. Anggota KPU RI, Idham Kholik memberikan contoh nyata, dia menyoroti perbedaan signifikan dalam situasi politik dibandingkan Pilkada Jakarta 2017 yang penuh ketegangan. Menurutnya, masyarakat telah menunjukkan kedewasaan dalam berpartisipasi. Budaya politik yang lebih matang ini menjadi landasan penting bagi perkembangan demokrasi nasional.
Pemerintah daerah memainkan peran strategis dalam mengatasi kendala teknis dan non-teknis Pilkada. Tantangan terkait anggaran, seperti yang dialami di 18 kabupaten, berhasil diselesaikan melalui koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan alokasi dari APBN.
Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung proses demokrasi.
KPU RI juga mencatat bahwa rekapitulasi suara di berbagai tingkat berjalan dengan lancar. Profesionalisme penyelenggara pemilu menjadi salah satu faktor kunci dalam memastikan tahapan pemilihan berjalan tanpa hambatan berarti. Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi, termasuk masyarakat yang antusias menggunakan hak pilih mereka.
Dalam konteks Jakarta, situasi politik yang kondusif menjadi salah satu sorotan penting. Anggota KPU RI, Idham Kholik menyatakan bahwa perbedaan suasana politik dengan Pilkada 2017 sangat mencolok.
Pada 2024, tensi politik jauh lebih rendah, mencerminkan perubahan budaya politik masyarakat ibu kota. Idham menilai keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja sama lintas sektor, termasuk aparat keamanan, penyelenggara pemilu, serta tokoh masyarakat yang aktif menjaga kondusivitas.
Keberhasilan Pilkada Serentak 2024 juga dapat dilihat dari kesiapan teknis dan koordinasi yang solid. Proses distribusi logistik pemilu yang sering menjadi tantangan besar dapat diselesaikan tepat waktu.
Di daerah-daerah terpencil seperti Papua dan Kalimantan, kerja sama antara KPU, aparat keamanan, dan masyarakat lokal menjadi kunci utama keberhasilan tersebut. Dengan demikian, tidak hanya kota besar yang menjadi fokus, tetapi juga daerah dengan akses terbatas.
Selain itu, pendidikan politik kepada masyarakat semakin menunjukkan hasil positif. Program sosialisasi yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu RI meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada.
Kampanye damai yang didukung oleh berbagai pihak juga berhasil menurunkan potensi konflik, baik antar pendukung maupun antar calon kepala daerah. Dampaknya, masyarakat lebih fokus pada visi dan misi kandidat ketimbang terjebak dalam isu negatif.
Pilkada Serentak 2024 juga memberikan pelajaran penting terkait pengelolaan tantangan yang mungkin muncul selama proses demokrasi. Dari gangguan keamanan hingga bencana alam, semua dapat diatasi dengan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga terkait. Dalam konteks ini, kesiapan aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan menjadi elemen penting yang mendukung stabilitas selama proses berlangsung.
Lebih lanjut, partisipasi perempuan dalam Pilkada Serentak 2024 juga mencatatkan angka yang signifikan. Tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai kandidat kepala daerah. Keterlibatan perempuan yang semakin meningkat menunjukkan kemajuan kesetaraan gender dalam politik lokal. Hal ini menjadi langkah positif menuju representasi yang lebih inklusif di tingkat pemerintahan daerah.
Partisipasi masyarakat dalam mendukung Pilkada juga mencerminkan tingkat kesadaran politik yang terus meningkat. Di beberapa wilayah, masyarakat bahkan turut serta menjaga keamanan di sekitar tempat pemungutan suara (TPS) secara sukarela.
Hal tersebut menunjukkan adanya semangat gotong-royong yang masih terjaga, meskipun dalam konteks modern demokrasi. Dukungan aktif dari masyarakat ini menjadi pilar tambahan dalam memastikan penyelenggaraan Pilkada berjalan lancar.
Peran media juga tidak kalah penting dalam mendukung keberhasilan Pilkada Serentak 2024. Liputan yang berimbang dan edukatif dari media massa membantu mengurangi potensi misinformasi.
Media menjadi jembatan penting antara masyarakat dan penyelenggara pemilu, memastikan bahwa informasi terkait tahapan Pilkada, visi dan misi kandidat, serta hasil akhir dapat diakses dengan mudah oleh publik. Pengaruh media sosial yang sering kali menjadi tantangan dalam Pilkada sebelumnya juga berhasil diminimalkan melalui edukasi digital.
Pilkada 2024 menjadi cerminan keberhasilan demokrasi lokal di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan sinergi antar sektor yang kuat, pelaksanaan pemilu dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin daerah yang sesuai dengan aspirasi rakyat.
Kesuksesan tersebut juga memberikan optimisme bahwa demokrasi Indonesia terus berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan terus memperkuat sinergitas tersebut, masa depan demokrasi di Indonesia diharapkan semakin cerah.
)* Penulis adalah Kontributor Jendela Baca Institute