Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengajak generasi muda, khususnya para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), untuk turut serta dalam percepatan hilirisasi sektor pertanian. Langkah ini dinilai strategis dalam meningkatkan nilai tambah komoditas, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Ajakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kegiatan Sarasehan Keluarga Besar BPD HIPMI DIY. Dalam forum tersebut, Mentan Amran menyebut bahwa hilirisasi menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian ke depan.
“Kami diberi mandat untuk memimpin proses hilirisasi ini, namun kami tidak mungkin melaksanakannya sendiri. HIPMI perlu menjadi mitra strategis dalam menjalankan upaya ini,” ujar Amran.
Ia mengungkapkan bahwa potensi penyerapan tenaga kerja dari proses budidaya hingga pengolahan hasil perkebunan dapat mencapai 8,6 juta orang.
Menurut Amran, komoditas seperti kelapa, kakao, kopi, mete, kelapa sawit, dan kapas memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tinggi.
“Nilai tambah komoditas harus tinggal di dalam negeri. Kita tidak boleh lagi menjual bahan mentah. Semua produk perkebunan harus diolah dan diserap oleh industri dalam negeri,” tegasnya.
Amran mencontohkan potensi besar dari kelapa dalam. Komoditas ini dapat diolah menjadi beragam produk turunan, antara lain virgin coconut oil (VCO), cocopeat, cocofiber, hingga bioenergi.
“Nilai produk turunannya bisa meningkat hingga 107 kali lipat dari harga kelapa awal,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif berupa kekayaan sumber daya alam dan produksi sepanjang tahun. Oleh karena itu, menurutnya, sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak, termasuk HIPMI, sangat penting dalam mempercepat hilirisasi dan memperkuat ketahanan pangan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum BPD HIPMI DIY, Ekawati Rahayu Putri, menyatakan komitmennya untuk mendukung program hilirisasi yang diusung Kementerian Pertanian.
“Terima kasih Pak Menteri telah memberikan motivasi pada kami. Kami siap menjadi inisiator dalam mengumpulkan pengusaha muda pertanian untuk bersinergi dengan pemerintah,” ungkap Ekawati.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa HIPMI DIY siap menjadi motor penggerak pembangunan pertanian nasional.
“Kami berharap dapat ambil bagian dalam mewujudkan ketahanan serta kemandirian pangan nasional secara bersama-sama,” tutupnya.
Dengan keterlibatan generasi muda dalam hilirisasi pertanian, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi produsen komoditas mentah, tetapi juga mampu menjadi kekuatan industri berbasis pertanian yang tangguh dan berdaya saing tinggi.*