Oleh : Aalisha Ratuliu )*
Lima tahun sejak pertama kali mengguncang dunia, virus Covid-19 kembali menunjukkan tajinya. Sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong dilaporkan mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona. Indonesia juga tidak luput dari ancaman tersebut. Awal Juni 2025, enam kasus baru terdeteksi di Jawa Barat, dan langsung ditangani oleh fasilitas kesehatan setempat untuk keperluan observasi serta penanganan lanjutan.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus, terutama menjelang liburan sekolah panjang yang berpotensi meningkatkan pergerakan masyarakat dan menyebabkan kerumunan di tempat-tempat wisata. Dalam konteks ini, para pakar kesehatan kembali mengingatkan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penularan Covid-19, yang kini sebagian besar disebabkan oleh varian hasil mutasi Omicron.
Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K), menyatakan langkah paling mendasar namun sangat efektif dalam menghadapi gelombang baru ini adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Memakai masker, mencuci tangan secara berkala, menghindari kerumunan, dan tidak berbagi makanan maupun minuman masih menjadi langkah-langkah yang sangat relevan yaitu hidup bersih dan sehat (HBS) adalah kunci.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga jarak fisik, terutama ketika kasus penularan meningkat, serta meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola makan bergizi dan istirahat yang cukup. Faisal memperingatkan bahwa individu dengan komorbiditas harus lebih waspada dan sebaiknya menghindari tempat-tempat dengan potensi paparan tinggi. Ia menambahkan bahwa penyebaran Covid-19 sangat mungkin terjadi lewat kontak langsung, termasuk melalui kulit atau droplet yang terhirup ketika berdekatan dengan orang terinfeksi.
Senada, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Wengga Febri Dwi Tananda, juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan potensi lonjakan kasus. Publik diminta untuk kembali disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yang sempat dilonggarkan. Penerapan prinsip 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) masih sangat relevan dan terbukti efektif dalam menekan penyebaran virus. Seluruh pihak harus mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah agar terhindar dari potensi lonjakan kasus seperti yang terjadi pada tahun 2020 hingga 2022.
Ia juga menekankan bahwa kesadaran kolektif menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan individu yang menunjukkan gejala terinfeksi merupakan langkah awal yang penting. Wengga berharap masyarakat tidak lengah dan menjadikan pengalaman pahit di masa pandemi lalu sebagai pelajaran berharga.
Di tingkat daerah, upaya serupa juga terus digencarkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, menuturkan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk menerapkan PHBS secara konsisten. Meskipun belum ada laporan kasus baru di wilayahnya, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan mengingat peningkatan kasus di negara-negara tetangga. Ia menyampaikan bahwa pencegahan adalah kunci utama dan Dinas Kesehatan setempat telah mengambil langkah-langkah strategis seperti pembagian masker dan edukasi masyarakat melalui Puskesmas mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
Uus meminta masyarakat mengikuti protokol kesehatan. Tidak perlu panik, tapi jangan abai. Jika ada gejala seperti flu, batuk, demam, pilek, atau sesak napas, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah masih menunggu arahan teknis lanjutan dari pusat, namun upaya sosialisasi dan edukasi akan terus dilakukan tanpa henti.
Pemerintah pusat pun tidak tinggal diam. Pada 6 Juni 2025, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan serangkaian langkah strategis dalam memperkuat pengawasan penyebaran Covid-19, khususnya subvarian Omicron JN.1 yang saat ini menjadi varian dominan. Langkah tersebut mencakup peningkatan kapasitas laboratorium, pelacakan kontak yang lebih intensif, serta penguatan protokol kesehatan di tempat umum dan moda transportasi publik.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menyoroti pentingnya pembaruan formulasi vaksin agar mampu mengatasi varian baru yang terus berkembang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster dosis kedua, terutama bagi lansia dan kelompok rentan.
Masyarakat juga diminta untuk kembali menerapkan pola hidup sehat yang mencakup konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, serta tidur yang cukup. Imunitas tubuh yang kuat merupakan pertahanan utama dalam melawan infeksi. Dengan mengombinasikan langkah preventif, seperti PHBS, vaksinasi, serta disiplin protokol kesehatan, masyarakat diharapkan dapat lebih siap menghadapi potensi lonjakan kasus.
Meskipun status pandemi global telah dicabut, kewaspadaan tidak boleh surut. Covid-19 kini menjadi bagian dari tantangan kesehatan global yang masih terus berlangsung. Dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat, serta kepatuhan terhadap anjuran medis, Indonesia diharapkan dapat menghindari gelombang infeksi yang lebih besar dan menjaga stabilitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Penting bagi setiap individu untuk kembali membangun kesadaran bersama. Covid-19 mungkin tidak lagi menjadi teror global seperti beberapa tahun silam, tetapi virus ini belum sepenuhnya lenyap. Upaya preventif yang sederhana, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, tetap menjadi senjata paling ampuh dalam melindungi diri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman yang terus mengintai ini.
)* Pengamat Kesehatan Masyarakat