Kehadiran Pejabat Negara di Papua TengahTegaskan Kehadiran Negara Dorong Kesejahteraan Papua

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Yohanes Murib )*

Pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia tidak hanya menjadi janji, tetapi telah diwujudkan melalui kehadiran langsung pejabat pemerintah pusat di berbagai daerah, termasuk Tanah Papua. Kunjungan sejumlah tokoh penting negara ke Papua Tengah baru-baru ini menjadi bukti nyata bahwa perhatian terhadap wilayah timur Indonesia terus menjadi prioritas. Langkah ini menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh terpusat di wilayah tertentu saja, melainkan harus menyentuh seluruh pelosok, dari perkotaan hingga pedalaman.

banner 336x280

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa menegaskan bahwa kedatangan Kepala Badan Intelijen Negara, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kepala Badan Gizi Nasional merupakan kehormatan besar sekaligus momentum penting bagi percepatan pembangunan daerah. Dalam forum tersebut, ia memaparkan kemajuan program daerah otonom baru, termasuk penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional. Kehadiran pejabat pusat dinilai mampu mempercepat koordinasi, menyelesaikan hambatan teknis, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor.

Salah satu poin penting yang disoroti adalah dampak multiplikatif dari program gizi terhadap perekonomian lokal. Program MBG bukan hanya memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil. Melalui penyediaan bahan baku lokal, roda perekonomian desa dapat berputar lebih cepat dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, kebijakan gizi terintegrasi ini mampu menggabungkan dua tujuan sekaligus: meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan gizi di seluruh Papua, termasuk wilayah terpencil. Ia menekankan bahwa seluruh bahan baku yang digunakan dalam program gizi harus memanfaatkan potensi lokal, mulai dari hasil pertanian hingga perikanan. Pendekatan ini tidak hanya memastikan keberlanjutan program, tetapi juga meningkatkan pendapatan warga setempat. Dengan sistem yang melibatkan mama-mama Papua sebagai pengelola dapur, program ini membentuk ekosistem ekonomi yang berpihak pada masyarakat dan menghargai kearifan lokal.

Program gizi ini juga dirancang untuk memperhatikan kondisi geografis Papua yang beragam. Untuk daerah dengan akses sulit, pemerintah mengadopsi model distribusi berbasis wilayah agar bahan makanan dapat tersalurkan secara tepat waktu. Kebijakan ini mencerminkan kemampuan adaptasi pemerintah dalam menjawab tantangan infrastruktur dan logistik di Papua, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan merata tanpa terkendala jarak dan medan.

Sementara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto menekankan pentingnya membangun dari kampung sebagai strategi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Menurutnya, dengan membangun desa-desa di Papua, sesungguhnya sedang dibangun pula pondasi kemajuan Indonesia secara keseluruhan. Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dan Koperasi Desa Merah Putih menjadi instrumen utama untuk menggerakkan ekonomi lokal secara berkesinambungan. Langkah ini selaras dengan Asta Cita Presiden yang menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional.

Dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat untuk Papua Tengah mencapai lebih dari satu triliun rupiah per tahun, jumlah yang signifikan untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Namun, keberhasilan pemanfaatannya sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar dana tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal dan berdampak langsung bagi kesejahteraan warga.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi turut menggarisbawahi peran koperasi sebagai pilar kemandirian ekonomi di Papua. Ia menyebut bahwa Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya wadah usaha, tetapi juga sarana memperkuat rasa saling percaya dan solidaritas sosial. Melalui koperasi, hasil kebun dan tangkapan nelayan dapat dipasarkan secara lebih efisien, sementara keuntungan dapat dinikmati bersama oleh anggota. Pendekatan ini diharapkan menjadi model pengelolaan ekonomi yang memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kearifan lokal.

Papua, dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia timur. Namun, potensi tersebut hanya dapat terwujud jika didukung dengan kebijakan yang tepat, pendampingan berkelanjutan, dan partisipasi aktif masyarakat. Kehadiran pejabat pusat di Papua Tengah bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan langkah strategis untuk memastikan bahwa program-program pembangunan berjalan sesuai target dan memberikan dampak nyata.

Kunjungan ini juga mengirimkan pesan penting: negara hadir untuk semua, tanpa terkecuali. Di tengah tantangan pembangunan di wilayah terpencil, semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi modal sosial yang tak ternilai. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat luas menjadi jaminan bahwa Papua akan terus bergerak maju.

Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meneguhkan komitmen bersama dalam membangun Papua yang lebih sejahtera. Dengan sinergi yang kuat, kebijakan yang berpihak pada rakyat, dan pengelolaan potensi lokal secara optimal, Papua dapat menjadi contoh keberhasilan pembangunan inklusif di Indonesia.

Pembangunan bukan hanya tentang membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun manusia, memperkuat identitas, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap negeri ini. Kehadiran pejabat pusat di Papua Tengah adalah bukti bahwa pembangunan di Indonesia tidak mengenal batas geografis. Dari Nabire hingga kota-kota besar, dari pesisir hingga pegunungan, seluruh anak bangsa memiliki hak yang sama untuk maju dan sejahtera.

)* Penulis merupakan Pengamat Pembangunan Papua

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.