Kehadiran Negara di Papua: Percepatan Program Pembangunan untuk Mewujudkan Generasi Sehat dan Ekonomi Mandiri

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Sylvia Mote *)

Pemerintah menegaskan komitmen dalam membangun Papua melalui berbagai program strategis yang secara langsung menyentuh aspek kesehatan, gizi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Upaya ini sejalan dengan prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menempatkan Papua sebagai fokus pembangunan berkelanjutan, demi mengatasi berbagai tantangan yang selama ini menghambat kemajuan di wilayah tersebut.

banner 336x280

Pertemuan tatap muka yang baru saja digelar di Nabire, Papua Tengah, dengan melibatkan kepala suku, tokoh agama, adat, masyarakat, pemuda, serta organisasi masyarakat, menjadi momentum penting untuk mengonsolidasikan sinergi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Tema “Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu” bukan hanya sebuah jargon, melainkan peta jalan konkret yang menuntut keterlibatan semua pihak.

Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian pemerintah adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk meningkatkan status gizi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta menurunkan angka stunting yang masih menjadi masalah serius di Papua. Seperti halnya pelaksanaan MBG di Papua Tengah telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan penambahan titik dapur sehat yang tersebar di beberapa kabupaten, serta alokasi anggaran daerah yang memadai untuk menjamin keberlangsungan program. Sekolah-sekolah sebagai lokasi pelaksanaan MBG juga telah dipetakan secara cermat, memastikan bahwa penerima manfaat dapat menjangkau makanan bergizi sesuai kebutuhan.

Dampak dari program MBG tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan. Pemerintah secara sadar memanfaatkan program ini sebagai stimulan ekonomi lokal. Penyediaan bahan makanan menggunakan hasil pertanian dan peternakan dari masyarakat sekitar, sehingga memberikan nilai tambah bagi petani dan peternak. Selain itu, proses pengolahan makanan melibatkan ibu-ibu dari komunitas setempat sebagai tenaga pengolah, membuka kesempatan kerja dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Distribusi makanan pun menggunakan jasa pengemudi lokal, sehingga menciptakan lapangan kerja baru di sektor transportasi. Dengan demikian, MBG berperan sebagai program multi efek yang mampu mendorong pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai lapisan.

Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa mendukung penuh program Presiden Prabowo dengan turut menjalankan program pendukung lain yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Program pemberian Makanan Tambahan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk balita menjadi bagian dari strategi Pemprov Papua Tengah untuk memastikan nutrisi dan kebutuhan dasar anak-anak terpenuhi secara optimal. Program Cek Kesehatan Gratis yang digelar juga memberikan akses layanan medis yang lebih luas kepada masyarakat, mengatasi keterbatasan fasilitas kesehatan yang selama ini menjadi kendala.

Pemerintah tidak hanya fokus pada sektor kesehatan, namun juga menaruh perhatian besar pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Papua Tengah berhasil mencatat prestasi luar biasa sebagai provinsi pertama di wilayah Papua yang membentuk Koperasi Desa Merah Putih secara menyeluruh di seluruh desa dan kelurahan. Koperasi ini menjadi wadah penting untuk menggerakkan ekonomi lokal, memberikan akses bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil untuk mengelola dan memasarkan hasil produksi mereka secara transparan dan berkeadilan. Melalui koperasi, masyarakat dapat memperkuat jejaring usaha dan meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengapresiasi keberhasilan Papua Tengah dalam membentuk koperasi desa secara lengkap. Ia menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga pilar kemandirian masyarakat yang mampu mendukung pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terpencil. Pemerintah pusat berkomitmen mendukung koperasi melalui pendampingan teknis, pelatihan, akses permodalan, serta pengembangan kemitraan strategis dengan berbagai pihak, sehingga koperasi mampu tumbuh dan berfungsi optimal sebagai motor penggerak perekonomian desa.

Dalam konteks pengembangan ekonomi desa, program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang telah berjalan di Papua menjadi salah satu inisiatif penting. Program ini berfokus pada pengembangan potensi lokal secara komprehensif, mulai dari pertanian, perikanan, hingga pengolahan hasil, yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan kearifan lokal masing-masing kampung. TEKAD juga bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan budaya desa. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu menciptakan model pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, mengatasi ketimpangan dan membuka peluang baru bagi masyarakat setempat.

Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto menekankan bahwa dana desa yang dialokasikan setiap tahun mencapai hampir Rp6,5 triliun di Papua. Dana ini digunakan untuk mendukung program-program pembangunan yang tepat sasaran, termasuk TEKAD dan penguatan koperasi desa. Pemerintah desa didorong untuk mengelola dana tersebut secara transparan dan efektif guna meningkatkan kualitas hidup warga, sekaligus memperkuat pondasi ekonomi di tingkat kampung.

Pentingnya pembangunan dari desa juga menjadi sorotan utama karena desa dan kampung adalah basis utama putaran ekonomi dan sosial masyarakat Papua. Pemerintah yakin bahwa apabila program-program seperti MBG dan koperasi desa berjalan dengan sukses, manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat luas di kampung-kampung dan desa-desa, menciptakan efek domino yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menjelaskan bahwa Papua termasuk wilayah yang paling cepat dalam pencapaian target Program Makan Bergizi Gratis di tingkat nasional. Pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada sudah mencapai sejumlah titik yang signifikan dan terus diperluas. Strategi program MBG menekankan pemanfaatan bahan baku lokal, yang tidak hanya mendukung pemberdayaan masyarakat namun juga menjaga keberlanjutan ekonomi berbasis sumber daya alam setempat. Pendekatan ini memperkuat sinergi antara program kesehatan dan ekonomi, yang merupakan inti dari strategi pembangunan terpadu di Papua Tengah.

Dengan berbagai program yang telah dan sedang berjalan, Papua bergerak menuju masa depan yang lebih cerah, sehat, dan mandiri. Peningkatan kualitas gizi, layanan kesehatan, serta penguatan ekonomi masyarakat menjadi pilar utama yang diharapkan mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua, sekaligus memperkokoh persatuan dan integrasi dalam bingkai NKRI. Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa pembangunan di Papua tidak terputus dan berjalan secara berkesinambungan, demi mewujudkan kesejahteraan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Papua.

*) Pengamat Kebijakan Sosial di Papua

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.