Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Salah satu motor utama yang kini menjadi fokus utama adalah hilirisasi industri. Program ini tidak hanya menjadi strategi pembangunan ekonomi jangka panjang, tetapi juga menjadi game changer dalam mendorong pertumbuhan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menyatakan bahwa hilirisasi adalah bagian penting dari kesinambungan visi kepemimpinan nasional, mulai dari fondasi yang dibangun Presiden Joko Widodo hingga diperkuat oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, hilirisasi kini tidak lagi bersifat konseptual, namun telah menjadi program nyata yang terstruktur dan menyasar persoalan fundamental.
“Hilirisasi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo merupakan program ambisius yang disusun dari persoalan mendasar hingga investasi. Ini adalah langkah besar untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia,” ujar Bambang dalam acara Economic Update 2025.
Ia menambahkan, penetapan hilirisasi sebagai prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden adalah bentuk konkret keseriusan pemerintah dalam memberikan nilai tambah pada produk dalam negeri. Kebijakan ini juga diyakini dapat mendorong transformasi struktural ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memperluas pasar ekspor.
Di sisi lain, dukungan terhadap hilirisasi juga datang dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang gencar mendorong pengembangan industri berbasis sumber daya alam lokal, terutama di kawasan timur Indonesia yang masih memiliki potensi besar.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menegaskan bahwa Kemenperin terus memperkuat ekosistem industri di wilayah seperti Maluku, melalui optimalisasi layanan Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon. Lembaga ini berperan aktif dalam mendukung pelaku industri kecil dan menengah (IKM), terutama di sektor pengolahan hasil laut, minyak atsiri, dan hasil hutan non-kayu.
“Langkah strategis ini terbukti membawa dampak positif yang luas bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan investasi, ekspor, hingga tenaga kerja,” kata Andi.
Dalam lima bulan pertama tahun 2025, BSPJI Ambon telah memberikan berbagai layanan seperti pengujian laboratorium, sertifikasi produk halal, pembuatan ketel minyak atsiri, hingga konsultasi industri. Ini menunjukkan bahwa hilirisasi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal sekaligus menjawab tantangan ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Kepala BSPJI Ambon, Sony Fitriajaya, menegaskan pihaknya berkomitmen memperkuat layanan industri di Indonesia Timur. Dengan fasilitas yang tersedia, BSPJI Ambon berharap dapat mendorong pertumbuhan industri manufaktur dan IKM yang berkelanjutan.
Dengan kolaborasi erat antara legislatif dan eksekutif, hilirisasi kini menjadi kunci penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas, merata, dan inklusif. Ini adalah jalan nyata menuju Indonesia Emas 2045, dengan kekuatan industri berbasis nilai tambah dan sumber daya dalam negeri.