Buruh Aksi Damai, Presiden Akan Hadir: May Day Jadi Panggung Aspirasi Konstruktif

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – Ratusan ribu buruh akan menghadiri perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day yang akan dilaksanakan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada 1 Mei 2025.

Presiden Prabowo Subianto dipastikan bakal menghadiri perayaan May Day di Lapangan Monas tersebut.

banner 336x280

“Ini adalah sejarah yang kedua. Terulang kembali seorang Presiden Republik Indonesia hadir langsung bersama buruh dalam perayaan May Day,” ungkap Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, saat ditemui awak media.

“Yang pertama melakukan itu adalah Presiden Pertama Republik Indonesia yaitu Bung Karno, pada tanggal 1 Mei 1965,” tambahnya.

Said Iqbal menuturkan bahwa peringatan 1 Mei itu juga menandai bentuk dukungan buruh terhadap Presiden Prabowo. Selain itu, lanjut Iqbal, May Day 2025 juga sebagai bentuk kebersamaan dan harapan buruh dengan Presiden Prabowo.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto hadir pada May Day itu adalah sebuah bentuk bahwa beliau mau mendengar aspirasi,” tuturnya.

Menyikapi perayaan May Day di Lapangan Monas, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengajak para buruh untuk menjaga momentum May Day secara positif.

“Kita harus menjaga momentum May Day ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai terjadi gangguan keamanan yang bisa mencoreng citra perayaan ini,” ajak Kapolda Metro Jaya.

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nany Afrida turut berharap seluruh rangkaian aksi berlangsung damai dan tidak terprovokasi.

Ia menegaskan, May Day adalah momen penting untuk menyuarakan kepentingan kelompok buruh, termasuk para jurnalis, namun tetap harus dijalankan secara tertib dan kondusif.

“Kita bersama kelompok buruh lainnya akan turun ke jalan seperti biasa, merayakan May Day dengan damai, aman, dan kondusif. Itu sudah menjadi tradisi. Harapan kita semua berjalan lancar, karena itu menjadi simbol bahwa suara buruh didengar, bukan hanya sekadar diakomodir secara simbolik saja,” ujar Nany.

Sementara itu, Dedi Hardianto, Sekjen Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), memastikan aksi peringatan Hari Buruh Internasional bakal berjalan dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kendati, aksi tersebut akan menyuarakan berbagai persoalan buruh, seperti upah yang belum layak, waktu kerja yang bermasalah, hingga pelanggaran hak-hak pekerja.

“Kami aksi damai, tetap kita harus damai, enggak boleh enggak. Kita ini kan perayaan, walaupun menyuarakan jam kerja bermasalah, upah bermasalah, hak-hak buruh bermasalah, kita tetap damai,” kata Dedi.

Dedi menegaskan, KSBSI tetap mendukung kebijakan pemerintah Prabowo Subianto. Ia berharap pemerintah membuka ruang dialog kaum pekerja dalam pembuatan undang-undang. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.