Papua – Pemerintah Republik Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui langkah-langkah tegas terhadap kelompok separatis bersenjata yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Tokoh Masyarakat Papua Martinus Kasuay mendukung upaya pemberantasan OPM di Papua. Sebab, aksi OPM dinilai tidak manusiawi dan meresahkan masyarakat.
“Kami sebagai tokoh masyarakat di Papua, mendukung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak keamanan kepada mereka-mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan yang bukan manusiawi, perbuatan-perbuatan yang meresahkan masyarakat, yang selalu menganiaya masyarakat sipil”, ujar Martinus.
Martinus mendukung pihak keamanan untuk melakukan tindakan-tindakan keras demi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat di Tanah Papua.
“Kami juga berharap kepada pihak keamanan, TNI-Polri untuk perlu ada ketegasan terhadap para OPM yang melakukan perbuatan-perbuatan keji yang bukan perilaku manusia, sehingga kami berharap pihak keamanan harus bertindak keras”, kata Martinus.
Menurut Martinus, masyarakat perlu dilindungi, sehingga ada penguatan-penguatan kepada institusi TNI-Polri, yaitu harus tegas agar masyarakat hidup damai di Tanah Papua.
Beberapa waktu lalu Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah melakukan serangkaian aksi kekerasan terhadap warga sipil di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. OPM menyerang guru, tenaga kesehatan, dan pendulang emas secara brutal yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan fasilitas umum.
Aksi kekejaman OPM terjadi pada 21 Maret 2025 di Distrik Anggruk. Kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak menyerang para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pedalaman. Akibat aksi keji tersebut, satu orang meninggal dunia, enam luka-luka, dan bangunan sekolah serta rumah guru dibakar. Sebanyak 42 orang berhasil dievakuasi ke Jayapura oleh TNI.
Sementara itu, pemerintah daerah bersama instansi terkait juga terus menggencarkan pendekatan sosial dan pembangunan di wilayah Papua guna mengatasi akar permasalahan secara holistik. Pendekatan ini diharapkan dapat meredam potensi konflik dan mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua.
Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh propaganda kelompok separatis. Seluruh elemen bangsa diharapkan bersatu dalam menjaga persatuan dan kesatuan demi terciptanya Papua yang damai dan sejahtera.