JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan pembangunan dan pengoperasian proyek energi baru dan terbarukan (EBT) di sebanyak 15 provinsi serta peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari pada Kamis (26/6) lalu. Proyek yang diresmikan tersebut mencakup pembangunan hingga sebanyak 55 pembangkit EBT, termasuk lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kemandirian energi menjadi salah satu syarat utama bagi sebuah bangsa untuk bisa benar-benar merdeka, terutama dalam menghadapi adanya tantangan global masa kini.
“Hari ini kita resmikan pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan. Tentunya masih banyak proyek yang besar lagi yang harus kita laksanakan, ini semua adalah upaya untuk membuat bangsa kita, swasembada energi,” kata Presiden Prabowo.
Ia menambahkan, bahwa kemerdekaan suatu bangsa ditentukan pada kemampuan negara tersebut menjamin kehidupan layak bagi seluruh rakyatnya. Peran energi sangat menentukan bagi kehidupan di abad ini dan masa depan.
“Kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kemerdekaan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuannya memberi makan rakyat dan menjamin kehidupan yang layak,” tegasnya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi tingginya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, jajaran SKK Migas, serta pihak swasta dan mitra luar negeri atas kerja nyata yang telah dilakukan.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada Menteri ESDM Saudara Bahlil Lahadalia dan seluruh jajaran ESDM, SKK Migas yang telah bekerja sangat baik, menghasilkan sesuatu yang nyata tanpa kepentingan pribadi atau kelompok,” katanya.
Sementara itu, Menteri Bahlil Lahadalia menyebut tambahan produksi 30 ribu barel per hari di Blok Cepu sebagai arahan langsung Presiden untuk mendukung target swasembada energi nasional.
“Untuk urusan energi kita harus swasembada energi dan target kita 900 ribu hingga satu juta barel per hari pada tahun 2029-2030 mendatang,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menilai keberhasilan percepatan proyek tersebut sebagai bukti komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan energi nasional secara berkelanjutan. (*)